Dengan hormat, saya mempunyai istri berusia 31 tahun. Karena suka mengalami panas di pinggang, pertama saya kira karena kurang minum.

Kemudian, saya coba bawa ke dokter spesialis urologi. Setelah di-USG, istri saya mengalami penyakit kista di ginjal kanan yang menurut informasi dokter sudah multiple (banyak).

Saya mohon informasi dokter, apakah penyakit itu dapat disembuhkan tidak dengan operasi? Atau bisakah diberi obat? Apakah faktor penyebab istri saya mengalami kista? Sebab, yang saya tahu, kami sudah berusaha melakukan pola hidup sehat. Sebelumnya terima kasih banyak atas jawaban dokter.

Irfan, Sidoarjo

Kista ginjal merupakan tumor jinak terbanyak di ginjal. Sebanyak 70 persen tidak memberikan keluhan. Angka kejadian meningkat sesuai usia. Sekitar 20 persen orang pada usia 40 tahun mempunyai kista dan 30 persen pada usia 60 tahun.

Kista ginjal dapat tunggal ataupun multiple (banyak); baik di satu ginjal maupun kedua ginjal. Kista ginjal dibedakan beberapa bentuk. Yaitu, ginjal multikistik, polikistik, maupun soliter (tunggal).

Ginjal polikistik merupakan kelainan herediter dan berkembang secara progresif menuju kerusakan pada kedua ginjal (bilateral). Ginjal multikistik terjadi karena kegagalan dalam proses embriologis pembentukan sistem ginjal. Biasanya, kelainan itu mengenai satu ginjal dengan ditandai banyak kista. Kista ginjal soliter (tunggal) banyak dijumpai pada dewasa dan merupakan kelainan bawaan.

Keluhan kista ginjal biasanya mengakibatkan nyeri pinggang akibat massa kista ginjal yang cukup besar. Kista kadang-kadang mengalami infeksi maupun terkena trauma dari luar. Dampaknya adalah perdarahan sehingga nyeri hebat.

Penanganan kista ginjal umumnya dilakukan secara konservatif dengan pemantauan secara klinis maupun pemeriksaan penunjang lain secara berkala. Bila sudah timbul keluhan atau komplikasi, dapat dilakukan aspirasi cairan kista (tuntunan USG) disertai pemberian obat skleroterapi maupun dengan pembedahan. (*)

dr Edwin Ongkorahardjo SpU

Spesialis Urologi RS Surabaya Internasional

Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Ovarium adalah salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi menghasilkan ovum ( sel telur ). Tempat pematangan sel telur juga terjadi di bagian ovarium. Ovarium mensekresikan hormon – hormon penting seperti estrogen dan progesteron yang berperan dalam pengaturan siklus menstruasi. Wanita mempunyai sepasang ovarium berupa kelenjar berbentuk biji buah kenari yang terletak di kanan dan kiri uterus (rahim), di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri. Sepasang ovarium tersebut menghasilkan 300.000 sel telur. Sel telur yang dikelilingi oleh lapisan sel epiteloid granulosa disebut folikel. Dari hasil penelitian diketahui ada dua hormon yang penting untuk fungsi penuh ovarium yaitu FSH ( Follicle-Stimulating Hormone) dan LH ( Luteinizing Hormone).

Suatu tumor jinak dapat mengenai indung telur, berupa kantong yang berisi cairan berwarna coklat yang biasa disebut dengan kista indung telur. Kista indung telur biasanya tidak bersifat kanker. Bila kista tersebut masih kecil, biasanya tidak menimbulkan gejala apa-apa. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meyakinkan bahwa hal itu bukan kanker. Kista yang besar atau kista yang berjumlah banyak dapat menyebabkan perut wanita membuncit. Selain itu, hal itu juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada panggul, sakit pinggang dan rasa sakit saat berhubungan seksual.

Secara umum kista indung telur disebabkan oleh gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise dan indung telur itu sendiri. Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja, antara masa pubertas sampai menopause, bahkan selama masa kehamilan.

Beberapa tipe umum kista indung telur adalah:

Kista folikel
Kista folikel timbul akibat dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi. Kista folikel berbentuk kecil sehingga biasanya tidak menimbulkan gejala apa-apa, kecuali jika pecah atau terpelintir, dapat menimbulkan gejala terasa kaku dan sakit hebat di daerah perut bagian bawah seperti serangan appendicitis (radang usus buntu) .

Kista lutein
Beberapa kista lutein sering terjadi saat kehamilan. Ada beberapa tipe kista lutein, diantaranya adalah:
a. Kista granulosa lutein
Kista granulosa lutein terjadi dalam korpus luteum indung telur yang fungsional. Kista ini bisa membesar, akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat fase perdarahan dari siklus menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Kista ini timbul pada permulaan kehamilan dan diameternya bisa mencapai 5-6 cm yang menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Apabila pecah, terjadi pendarahan pada satu sisi rongga perut.

Pada wanita yang tidak hamil, kista ini akan membuat menstruasi terlambat yang diikuti dengan perdarahan yang tidak teratur.
b. Kista theca lutein
Kista theca lutein berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami. Timbulnya kista theca lutein berkaitan dengan tumor indung telur dan terapi hormon.

Kista polisistik indung telur
Kista ini menyebabkan menurunnya siklus menstruasi dan terjadi ketidaksuburan (infertilitas, yaitu ketidakmampuan memiliki anak setelah hubungan seksual dengan teratur walaupun tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam jangka waktu paling tidak selama satu tahun). Penyakit polisistik indung telur juga merupakan penyebab utama dari abnormalitas endokrin.
Pemeriksaan kista indung telur dilakukan berdasarkan gejala dan tanda-tandanya. Pemeriksaan fisik dan beberapa jenis pemeriksaan laboratorium dapat membantu diagnosis dari beberapa tipe kista. Untuk mengkonfirmasi tipe kista indung telur, dokter akan melihat indung telur melalui ultrasound, laparoskopi atau melaui operasi.

Pengobatan secara medis

Kista folikel
Kista ini tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 60 hari. Tetapi harus tetap dikonsultasikan pada dokter.

Kista lutein
a. Kista granulosa lutein yang sering terjadi pada wanita hamil akan sembuh secara perlahan-lahan pada masa kehamilan semester ketiga, sehingga jarang dilakukan operasi.
b. Kista teka lutein akan menghilang secara spontan jika faktor penyebabnya telah dihilangkan.

Kista polisistik indung telur
Untuk kista yang persisten, operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit. Bagi wanita yang menjalani operasi kista indung telur, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual dalam masa penyembuhan.
Pengobatan secara tradisional juga bisa dilakukan dengan ramuan tanaman berkhasiat obat. Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kista ovarium/indung telur.

60 gram temu putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

30 gram daun dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota dewa kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.

60 gram benalu yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular kembang putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Catatan :

pilih salah satu resep, lakukan secara teratur, dan tetap konsultasi ke dokter

untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.

Rumput lidah ular kembang putih kering dapat dibeli di toko obat tionghoa dengan nama bai hua she she cao.

KISAH si Rina yang gelisah ketika diberi tahu oleh dokter A untuk operasi karena menderita kista indung telur. Setelah berkonsultasi dengan dokter B dan C semakin tambah gelisah dan bingung karena jawabannya pun bermacam-macam. Ada yang bilang perlu operasi tetapi ada yang bilang tidak perlu. Bingung?

Itulah kista, suatu organ yang membesar dan di dalamnya berisi cairan, seperti sebuah balon yang berisi air. Pada wanita, organ yang paling sering menjadi kista adalah indung telur. Tidak ada ketentuan apakah indung telur kiri atau kanan yang sering menjadi kista. Pada kebanyakan kasus kista justru tidak memerlukan operasi.

Peran Indung Telur
Setiap wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Ukuran normalnya sebesar biji kenari. Setiap indung telur berisi ribuan telur yang masih muda, sering disebut juga follicle. Setiap bulan follicle tersebut membesar dan satu di antaranya membesar sangat cepat dan menjadi telur yang matang. Pada peristiwa ovulasi, telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak ke rahim melalui saluran telur. Apabila sel telur yang matang ini tidak dibuahi, follicle akan mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang sesuai siklus haid pada seorang wanita. Jikalau ada gangguan proses siklus ini maka akan terjadi apa yang disebut kista.

Jenis Kista
Ada 4 macam kista indung telur. Kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini masih belum diketahui bagaimana terjadinya kista. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan justru sering mengecil sendiri seiring dengan membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.

Sebagian besar kista tanpa gejala dan diketahui secara kebetulan pada waktu periksa dokter. Menurut pengalaman, diketahuinya menderita kista indung telur biasanya sewaktu periksa check up atau sewaktu periksa karena sebab lain.

Selain itu juga dapat timbul gejala yang khas untuk kista indung telur dan sangat terkait dengan jenis kista indung telur.

– Kista Fungsional. Sering tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila disertai komplikasi seperti terpuntir atau pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Kista fungsional ini paling sering terjadi dan sangat jarang pada dua indung telur. Ia bisa mengecil sendiri dalam waktu 1-3 bulan.

– Kista Dermoid. Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.

– Kista Cokelat (endometrioma). Terjadi karena lapisan di dalam rahim (yang biasanya terkelupas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah), tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid, yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa pada satu atau dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid atau sexual intercourse.

– Kistadenoma. Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ”beser”.

Apakah Bahaya?
Salah satu bahaya yang ditakuti ialah apabila kista tersebut menjadi ganas. Sekalipun tidak semua kista mudah berubah menjadi ganas. Berdasar kajian teoritik, kista fungsional yang paling sering terjadi dan sangat jarang menjadi ganas. Sebaliknya kistadenoma yang jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Bahaya lain dari kista adalah apabila terpuntir. Kejadian ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan memerlukan tindakan darurat untuk mencegah kista jangan sampai pecah. Apabila kista tersebut sampai pecah bisa mengakibatkan hal-hal yang sangat berbahaya bagi penderita. [DR. dr RM Widjajanto, SpOG/smc/tyo/foto: istimewa]