pijat umum


Shinzui homepage 2009 7

SETELAH diteliti lebih jauh, diketahui ternyata selain mampu membuat tubuh lebih bugar, pemijatan secara tidak langsung dapat mencegah penyakit dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

Pemijatan merupakan pemberian energi yang dimasukan ke tubuh untuk memperlancar peredaran darah sehingga dapat terhindar dari penyakit bahkan dapat pula mengobati penyakit. Sudah banyak diakui bahwa pijat dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Jenis pijat pun kini makin bervariasi, di antaranya pijat tradisional atau pijat yang paling dikenal di Indonesia, biasa dikenal dengan istilah urut. Pijat refleksi yang mempelajari pijat di titik-titik tubuh tertentu dan berasal dari China. Kemudian shiatsu yang merupakan teknik memijat yang berasal dari Jepang. Lalu ada hot stone massage atau pijat batu panas dengan menggunakan batu vulkanik yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu.

Swedish massage atau pijat Swedia dengan teknik memijat yang tidak terlalu keras dan menggunakan telapak tangan memberi tekanan pada otot dan tulang. Thai massage atau pijat Thai dengan menggunakan energi tubuh dan lembut, manfaatnya adalah untuk relaksasi bahkan mampu membangkitkan gairah terhadap pasangan. French massage atau pijat Prancis yang bermanfaat menambah kecantikan.

Dalam sebuah uji coba terhadap orang dewasa yang sehat, pemijatan baik yang ringan ataupun berat mampu memicu perubahan bermanfaat pada sel imun yang dikenal berperan melindungi tubuh dari penyakit.

Untuk mengujinya, sebanyak 29 sukarelawan diminta mengikuti sesi pemijatan selama 45 menit. Sebelum dimulai, tubuh mereka dipasangi dengan kateter intravena untuk mengambil sampel darah selama pemijatan. Sampel darah diambil saat 5 menit dan 1 menit sebelum pemijatan dan 1, 5, 10, 15, 30, dan 60 setelah pemijatan.

Setelah sampel darah dianalisis, para ilmuwan menemukan bahwa para sukarelawan mengalami perubahan yang signifikan pada sel imun yang mampu mencegah penyakit. Para sukarelawan juga mengalami penurunan kadar hormon kortisol pemicu stres begitu juga penurunan arginin vasopressin )hormon yang memengaruhi perilaku agresif.

Sumber : mediaindonesia.com

Hingga kini, pijat masih menjadi pilihan favorit bagi banyak orang untuk relaksasi tubuh. Pegal linu dan rasa lelah bisa diminimalkan dengan pemijatan selama beberapa menit. Bahkan, cara tradisional ini juga bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan kesehatan. Tak heran bila pijat pun masuk ke dalam satu tahap perawatan di rumah spa, sebagai langkah menuju relaksasi yang maksimal.

Manfaat pijat itu sendiri adalah membantu melancarkan peredaran darah sehingga memberikan efek kesegaran bagi tubuh secara keseluruhan. Sirkulasi darah yang lancar akan memberikan oksigen lebih pada otak sehingga membantu menyegarkan pikiran. Pijat juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai usia, mulai dari bayi hingga lansia.

Pada bayi, pemijatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jalinan komunikasi dan kedekatan dengan orang tua. Seni sentuhan ini dapat memberikan rasa nyaman dan relaksasi bagi si kecil. Itu sebabnya, pijatan biasanya dilakukan setiap pagi atau malam sebelum tidur agar bayi bisa tidur pulas. Gunakanlah minyak yang lembut bagi kulit bayi dan pijat secara perlahan.

Ketika anak beranjak besar, pijat pun bisa dilakukan untuk memberikan efek relaksasi tubuh. Di usia ini, anak umumnya lebih banyak melakukan kegiatan fisik yang mungkin mencederai ototnya. Oleh karena itu, dengarkanlah keluhan anak dan berikan pijatan dengan tekanan yang tidak terlalu keras.

Di usia dewasa, pijat umumnya menjadi pelarian utama untuk mengusir rasa lelah dan stres akibat beban pekerjaan. Pemijatan pun kini bersifat kompleks, yaitu memberikan relaksasi secara lebih menyeluruh, baik bagi tubuh, pikiran, maupun jiwa. Seperti yang nyatakan oleh The Touch Research Institute, University of Miami, pijatan bisa memberikan dampak positif pada penanggulangan stres dan kinerja seseorang setelah 15 menit menggunakan kursi pijat. Keluhan kesehatan lainnya seperti pusing, insomnia, atau radang sendi pun bisa dibantu dengan pemijatan.

Sementara pada lansia, pemijatan secara berkala dapat menekan laju tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, mengendurkan otot, sekaligus merangsang otot yang lemah untuk bekerja.

Dikutip dari : http://www.info-sehat.com

Massage atau therapy pijat bisa di katakana sebagai salah satu tradisi penyembuhan yg tertua. Pada banyak kebudayaan diantaranya Yunani Kuno, Mesir, China dan India, meyakini bahwa therapy massage selalu digunakannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Kulit adalah organ tubuh terbesar dari manusia dan dipenuhi dengan ujung-ujung syaraf. Dimana selain kulit, therapy pijat / Massage juga bekerja dengan melembutkan otot dan menghasilkan relaksasi khususnya efektif dalam mengatasi keluhan gangguan sirkulasi,
misalnya, sakit kepala yang amat sangat biasanya terjadi berlarut-larut, oleh karena rasa sakit tersebut maka membuat penderita merasakan kaku pada otot yang terserang. Hal ini akhirnya akan menimbulkan lebih banyak lagi rasa sakit pada organ lainnya.
Tepat apabila pijatan dilakukan pada leher dan bahu secara perlahan dapat melepaskan tekanan pada otot dan mengurangi rasa sakit.
Macam-macam gangguan / keluhan
Penelitian modern menunjukkn bahwa massage dapat digunakan utk mengatasi berbagai macam gangguan, diantaranya :
Ancietas / Kegelisahan
Arthritis / Peradangan
Nyeri punggung ( Upper and Low Back Pain )
Rasa nyeri yang kronis
Konstipasi / sulit buang air besar
Depresi
Sakit Kepala
Tekanan Darah Tinggi
Insomnia
Relaksasi menyeluruh Salah satu manfaat yang langsung terasa dengan therapy massage adalah merasakan relaksasi yang menyeluruh dan ketenangan. Hal ini terjadi karena massage adalah sebagai pemicu terlepasnya Endorfin, Zat Kimia Otak ( Neuro Transmitter ) yang menghasilkan perasaan nyaman. Tingkat Hormon Stress, seperti : Adrenalin, Kortisol, Norephinefrine tentunya juga akan berkurang. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat hormon stress yang tinggi dapat menurunkan system immun pada tubuh.
Beberapa Keuntungan fisik dari terapi pijat diantaranya :
Mengurangi Tekanan pada Otot
Memperbaiki Sirkulasi Darah
Merangsang System Lymfatik
Mengurangi Hormon Stress
Meningkatkan Mobilitas Persendian & Kelenturan
Menyegarkan permukaan kulit agar terlihat cerah.
Mempercepat penyembuhan cederanya pada jaringan lunak.
Menambah kewaspadaan mental
Mengurangi kegelisahaan dan depresi.
Dikutip dari : tantric-massage.blogs.friendster.com

Jenis-jenis Massage Biasanya para Therapies menggunakan Bedak (Talcum Powder) atau Oil (minyak) agar tangannya dapat bergerak leluasa pada permukaan kulit pasien. Terkadang kain tipis juga digunakan untuk menghasilkan efek yang sama.
Beberapa Jenis-jenis, diantaranya :
• Aroma Therapy : Minyak yang berasal dari bunga-bungaan dan tanaman terpilih Ditambahkan pada minyak massage untuk kebutuhan therapy tertentu, misalnya wangi sandalwood (cendana) di ketahui dapat mengurangi ketegangan syaraf.
• Baby massage : Dapat mengatasi sulitnya buang air besar, sakit perut dan susah tidur, penelitian menunjukkan bahwa massage yang teratur dapat membantu bayi yang lahir premature untuk bertambahnya berat badan secara cepat.
• Refleksologi : Massage pada telapak kaki untuk menghasilkan penyembuhan pada bagian tubuh lain.
• Terapeutik : Dikenal juga sebagai ‘Western’ atau ‘Swedish’. Salah satu bentuk massage paling populer di Australia, teknik ini di desain untuk meningkatkan relaksasi dan memperbaiki sirkulasi darah.
• Remedial : Untuk mengatasi cedera jaringan lunak seperti otot, tendon, dan ligament.
• Tantric : Teknik massage yang dikembangkan dari Yoga pada kebudayaan India Kuno yang bertujuan melancarkan sirkulasi energi tubuh manusia agar selaras dengan alam, pada teknik ini digunakan gabungan unsur suara alam atau music alam dan therapy ayurveda berupa minyak herbal dan wewangian rempah, yang keseluruhannya bertujuan untuk menghasilkan ketenangan
• Shiatsu : Teknik massage oriental yang bertujuan memperbaiki aliran Energi dengan memberikan tekanan pada bagian tubuh tertentu. Prinsip Dasar Shiatsu hampir sama dgn accupuntur.
• Sport : Gabungan teknik massage yang bertujuan untuk meningkatkan performa dan membantu mempercepat penyembuhan Otot yang digunakan secara berlebihan dengan melakukan penekanan yang lebih keras pada otot besar yang mengalami cedera atau kaku.
Pertimbangan Khusus
Ada beberapa keadaan, dimana massage tidak direkomendasikan, diantaranya :
• Selama masa kehamilan, khususnya trimester ( 3 bulan ) pertama – Pada wanita hamil hanya boleh dilakukan pemijatan pada ekstremitas atau organ pergerakan bawah dan atas ( kaki – tangan ), Kepala, Muka serta punggung dengan posisi tubuh kesamping, bukan terlungkup. Tentunya harus dilakukan dengan perlahan dan lembut atau oleh therapies berpengalaman.
• Apabila ditemukan adanya memar, luka atau infeksi pada kulit.
• Apabila diketahui ada keretakan atau patah pada tulang

Dikutip dari : tantric-massage.blogs.friendster.com

Jakarta, Kompas – Sekalipun pelayanan kesehatan modern telah berkembang di Indonesia, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001, 57,7 persen penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri, 31,7 persen menggunakan obat tradisional, dan 9,8 memilih cara pengobatan tradisional.

Hal itu dikemukakan oleh Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Azrul Azwar saat berbicara pada Seminar Kajian Kesehatan dengan tema “Berbagai Pengobatan Alternatif” di Jakarta, Rabu (6/4).

Menurut Azrul, kini terjadi pergeseran pola penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif. Masyarakat pun berusaha keras mencari kesembuhan. Meningkatnya minat kembali ke alam (back to nature) membuat masyarakat mencari pengobatan tradisional sebagai alternatif.

Pengobatan tradisional adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh secara turun-temurun atau berguru melalui pendidikan, baik asli maupun dari luar Indonesia.

Pengobatan tradisional adalah upaya kesehatan yang diselenggarakan dengan cara tradisional untuk meningkatkan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), kuratif (penyembuhan), dan pemulihan.

Pengobatan tradisional bisa dilakukan dengan menggunakan obat-obat tradisional, yaitu bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Ramuan asli berasal dari Indonesia, gurah, ular kobra. Ramuan asing seperti aromaterapis, terapi bunga, sinshe umum, sinshe khusus: kanker, hemorrhoid, narkoba.

Selain itu juga bisa memakai bantuan pengobat tradisional yang keahliannya diperoleh secara turun-temurun, berguru, magang, atau mengikuti pendidikan/pelatihan.

Berbasis keterampilan

Pengobat tradisional umumnya berbasis pada keterampilan. Keterampilan asli Indonesia seperti pijat/urut, pijat tunanetra, patah tulang, khitan, dukun bayi, tukang gigi. Sedangkan keterampilan asing umumnya pijat refleksi, akupresur, shiatsu, pijat Qigong, pijat ala Thai, touch for health, akupunktruis, spa terapis.

Jumlah pengobat tradisional di Indonesia yang tercatat menurut Azrul cukup banyak, yaitu 280.000 pengobat tradisional dan 30 keahlian/spesialisasi.

“Namun, pendekatan pengobatan tradisional lewat ajaran agama dan supranatural di Indonesia sebenarnya kurang menguntungkan karena bisa menimbulkan apriori. Kalau begini terus, perkembangan pengobatan tradisional Indonesia akan tertinggal dari negara lain karena tak ada penelitian mendalam,” ujar Azrul.

Tumbuhan obat

Menurut Hembing yang dikenal sebagai pengobat tradisional, manajemen dalam pengembangan tumbuhan obat di Indonesia kurang berkembang sehingga masih ketinggalan dengan negara-negara lain. Apalagi sarana pendukungnya juga masih sangat kurang.

Peralatan Resonansi Magnetik Inti (NMR) yang sangat berguna bagi peneliti kimia bahan alami, misalnya, hanya dimiliki oleh Universitas Indonesia (Jakarta), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Airlangga (Surabaya), Institut Teknologi Bandung, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Itu pun kekuatan magnetnya sangat kecil, hanya 60-90 MHz. Jauh lebih kecil dari NMR di China, Korea, dan Jepang yang medan magnetnya hingga 400 MHz.

Selain itu, dukungan pemerintah terhadap perkembangan pengobatan tradisional masih dirasa kurang. (LOK)

Sebuah agen pemasaran di kawasan Pantai Barat Amerika Serikat, mendorong karyawannya berhenti bekerja dan istirahat untuk pijat. Sebuah perusahaan keuangan di New York, karyawannya diberi waktu istirahat untuk mengikuti kelas yoga.

Menurut Reuter Health, 9 Juni lalu, belakangan memang semakin banyak perusahaan yang menawarkan kenyamanan pijat dan rileksasi yoga di sekitar kantor kepada karyawannya. Ini tidak sekadar membuat karyawan senang, tetapi supaya mereka makin gigih bekerja dan meningkat daya saingnya.

Program semacam itu — semula dilakukan oleh perusahaan-perusahaan nontradisional, tetapi sekarang dikenal sebagai benteng pertahanan bisnis — membantu karyawan betah bekerja mengingat mereka mudah sekali berpindah tempat kerja dan bahkan pindah ke perusahaan pesaing. “Kami harus melakukan apa pun yang bisa kami lakukan untuk membuat karyawan senang. Persaingan di industri kami saat ini sengit sekali,” tutur Tracy Cote, Direktur PSDM Organic Inc., sebuah agen pemasaran digital di San Francisco yang berafiliasi pada Omnicom Group Inc.

“Ada kemajuan di pasar selama 12 bulan ini. Bisnis kami baik, tetapi pesaing kami juga maju. Ini semua berkaitan dengan recruiting dan retaining karyawan,” tambah Cote.

Semula Organic menawarkan pijat di kantor sekali sebulan dan sesuai permintaan, ditambah menjadi dua kali sebulan. Kini karena sesi pijat itu sangat diminati, perusahaan sedang menimbang untuk menambah lagi menjadi seminggu sekali.

Menurut Meredith Stern dari Infinite Massage di San Francisco, perusahaan memang harus merogoh kocek lebih dalam untuk mengeruk lebih banyak keuntungan. Kata Stern, program pijat di kantor – yaitu bila sebuah perusahaan embayar pemijat berijazah di salah satu ruangan yang mereka miliki – tampaknya menjadi salah satu faktor yang diinginkan diantara daftar tempat kerja terbaik di AS.

“Dalam perekonomian yang kembali melonjak, kami perhatikan bahwa perusahaan menambahkan pijat sebagai tunjangan tambahan,” ungkap Stern. “Perusahaan-perusahaan berupaya menemukan cara untuk menambah kesejahteraan karyawannya agar mereka betah karena memang semakin susah untuk mengganti seorang kaiyawan.”

Sebuah survei yang dilakukan Massage Therapy Journal mendapati, selama lima tahun belakangan ini semakin banyak perusahaan yang menawarkan program pijat. Hingga Juli tahun lalu, setiap tahun sekltar 47 juta orang Amerika menikmati pijat di kantor atau di luar kantor, menlngkat 2 juta dibanding tahun sebelumnya.

“Argumentasi saya adalah, dalam hal produktivitas, Anda akan memperoleh lebih bila Anda mengizinkan karyawan Anda sedikit menikmati keleluasaan. Dan menggunakannya untuk pijat lebih baik dibanding untuk merokok atau bahkan minum kopi,” sebut Stern. Riset memperlihatkan bahwa pijat bisa menurunkan stres, tekanan darah, dan pegal-pegal. Salah satu penelitian yang dilaporkan di International Journal of Neuroscience bahkan mengungkap, orang yang memperoleh terapi pijat terbukti lebih sigap dan mampu lebih cepat dan akurat dalam menghitung soal-soal matematika.

Permintaan sedang meningkat, tambah Michael Wald dari Namaste New York, yang menawarkan program antistres bagi kantor-kantor. “Yang saya lihat adalah meningkatnya anggaran,” kata Wald, tentang anggaran klien-klien bisnisnya.

“Setiap tahun ada peningkatan, tetapi saya tidak mendapati CEO yang berkata, “Kita memperoleh tambahan keuntungan sekian dolar lagi karena program ini.” Sulit untuk dikuantifikasikan, tetapi yang terlihat, semangat dan atmosfer jadi membaik, rasa tidak peduli dan keausan sikap menjadi berkurang,” ujarnya.

Di Organic, Cote membandingkan nilai pijat dengan kiasan dua orang yang sama-sama harus menebang pohon. “Salah satu dari mereka berhenti untuk mengasah gergaji, dan pohon yang harus dia potong tumbang lebih cepat dibanding penebang yang tidak berhenti menajamkan gergajinya dulu. Persis seperti itulah yang terjadi di tempat kerja,” katanya.

Pijat dulu, ah… @ jjw

Banyak orang melirik pengobatan ala Cina sebagai pengobatan alternatif. Sebagai pengobatan yang sudah dilakukan berabad-abad, pengobatan-pengobatan ini dipercaya bisa menyembuhkn beragam jenis keluhan kesehatan.

CHIKUNG
Chikung atau energi dari pernapasan, dulunya hanya dipelajari terbatas di vihara oleh para pendeta. Tetapi seiring dengan majunya peradaban, ilmu ini menyebar ke masyarakat umum dan dipelajari di berbagai daerah di dunia.  Menurut ilmu chikung, udara yang kita hirup dipercaya mempunyai energi hidup atau chi. Teknik chikung melatih seseorang untuk memaksimalkan manfaat energi untuk kesehatan melalui latihan pernapasan dan gerakan.

Cukup banyak penyakit yang bisa ditangani lewat teknik ini. Mulai migrain, masalah saluran pencernaan, kesuburan, sampai kanker. Bahkan, seorang ahli chikung bisa mengobati orang sakit dari jarak jauh. Energi penyembuhan disalurkan melalui foto dan alamat tinggal si pasien. Sebelum pengobatan pasien harus dalam kondisi tidur dan relaks.

AKUPUNKTUR
Menurut sejarah, akupunktur ditemukan 2000 tahun sebelum Masehi. Pada awalnya teknik ini memakai alat bantu batu runcing atau ranting. Menurut ilmu akupunktur, ada sekitar 365 titik akupunktur dalam tubuh manusia, dan setiap organ tubuh selalu mempunyai hubungan dengan sebagian titik akupunktur itu. Kalau ada bagian tubuh yang sakit, pasti ada sebuah simpul yang bermasalah.

Akupunktur atau tusuk jarum di sini berfungsi menstimulasi titik-titik itu dan melancarkan kembali jalur meridian pada tubuh,” jelas dr. Rachmat, TCM, yang meraih dokter akupunktur dari Cina ini.

Jarum yang dipakai untuk akupunktur memang khusus, dengan ukuran cun. Satu cun sama dengan satu ruas jari, atau sekitar 2 – 2,5 cm. Panjang jarum yang digunakan, lanjut Rachmat, mulai dari 0,5 – 9 cun. Banyaknya jarum yang digunakan saat pengobatan tergantung pada diagnosa dan daerah yang diakupunktur.

Pada dasarnya, menurut Rachmat, hampir semua penyakit bisa disembuhkan melalui teknik ini. Ada penyakit-penyakit yang masuk ke dalam kategori mudah disembuhkan, misalnya nyeri leher, sakit kepala, nyeri perut, sakit waktu haid, dan pegal-pegal. Sedangkan untuk penyakit degeneratif seperti kanker atau penyakit lain hanya bisa membantu meredakan gejala dan memperkuat kekebalan tubuh si pasien. “Salah satu keistimewaan dari akupunktur ini bisa dibilang tanpa efek samping,” tandas Rachmat.

Sekarang, selain untuk kesehatan, teknik akupunktur juga dimanfaatkan untuk melangsingkan tubuh dan kecantikan wajah. Untuk melangsingkan tubuh, yang ditusuk oleh jarum adalah di bagian perut. “Tujuannya untuk meningkatkan kontraksi otot perut, sehingga lemak lama kelamaan akan hilang. Sedangkan akupunktur di wajah dilakukan untuk melancarkan aliran darah di wajah, sehingga wajah terlihat selalu cerah.”

Agar aman, Rachmat berpesan, agar orang yang ingin diakupunktur tidak dalam kondisi lapar atau terlalu letih. Apalagi untuk yang pertama kali melakukan akupunktur. “Pasien bisa shock, dengan gejala keringat berlebih, berdebar-debar, mulut kering dan kepala pusing,” jelas suami dr. Megawati ini. Selain itu, orang yang demam tinggi juga tidak dianjurkan menjalani tusuk jarum. Untuk waktu, Rachmat menyarankan melakukan akupunktur pada pagi atau sore hari.

TUINAL
Jika ingin bugar, bisa coba tuinal atau pijat tradisional Cina. Ada 8 gerakan dasar tuinal, yaitu menggiling, mengelus, memijat, menotok, mencubit, mengurut, menggosok, dan menepuk. Di Cina, ujar Rachmat, tidak ada tukang pijat tuinal, tetapi yang ada dokter tuinal. “Karena untuk memperoleh ilmu pijat tuinal harus menyelesaikan pelajaran setara dengan sarjana,” jelas Rachmat. Sedangkan kalau di Indonesia hanya perlu training selama 3 bulan.

Biasanya mereka yang datang untuk pijat tuinal mengalami keluhan nyeri pinggang, punggung, nyeri pundak, dan kecapekan. Seperti pijat pada umumnya, mereka telungkup dan mulai dipijat dengan gabungan 8 gerakan dasar tersebut. Yang membedakan, lanjutnya, pijat tuinal dimulai dari kepala lalu turun ke kaki. “Mereka yang pijat juga tidak usah buka baju. Pokoknya pemijat tidak menyentuh langsung tubuh mereka,” jelas Rachmat sembari menerangkan bahwa setiap pemijat selalu menggunakan tenaga dalam saat memijat.

TOTOK
Pada dasarnya, metode totok sama dengan metode akupresur, yaitu penekanan pada bagian tubuh tertentu berdasarkan titik meridian dalam akupunktur. Penekanan ini bisa menstimulasi titik-titik tersebut sehingga bisa menyelaraskan kembali fungsi dari bagian tubuh yang dituju.

Totok bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, relaksasi serta bisa mengurangi depresi. “Transfer bio energi dari si penotok juga mengusir energi negatif serta memperbaiki metabolisme hormonal,” jelas Reina Lintang Asih, pengelola Lellidewi, rumah kecantikan dan kebugaran yang menyediakan layanan aneka totok.

Berdasarkan fungsinya, ada beberapa jenis totok, yaitu totok wajah, payudara, pelangsingan tubuh, dan vagina. Untuk totok wajah, selain wajah yang ditotok, bagian dagu, rahang, leher, kepala dan punggung juga ikut ditotok. “Karena wajah mempunyai kaitan dengan bagian tubuh lain,” jelas presenter acara di stasiun televisi swasta ini.

Sebelum ditotok, wajah dan sekitarnya dipijat dulu untuk relaksasi serta diberi semacam krim skin food untuk kesehatan kulit. Setelah itu, baru dilakukan penotokan. Dari proses relaksasi sampai penotokan membutuhkan waktu sekitar 45 menit.

Metode ini juga bisa dimanfaatkan untuk melangsingkan tubuh. Bagian yang ditotok adalah bagian paha tengah sampai perut, dan juga belakang telinga. Khusus untuk totok ini, selain dilakukan penekanan, juga pencubitan. “Dengan pencubitan, lemak akan luruh dan keluar bersama air seni,” papar Lintang. Sedangkan totok di bagian belakang telinga berfungsi untuk menekan nafsu makan.

Bagaimana dengan totok payudara? Menurutnya, totok payudara bermanfaat untuk mengencangkan otot-otot payudara, bukan membesarkannya. Dengan penotokan, otot-otot payudara dan sekitarnya menjadi lebih kuat karena peredaran darah menjadi lebih lancar. “Proses ini membutuhkan waktu sekitar 45 menit termasuk relaksasi, totok, dan masker,” jelas Lintang.

Salah satu jenis totok yang jadi favorit belakangan hari ini adalah totok vagina. Walaupun namanya totok vagina, tetapi tempat penotokannya tidak di daerah itu, melainkan di paha, pantat, perut, dan selangkangan.

Menurut, Lintang, totok ini khusus untuk wanita yang sudah menikah dan melahirkan. “Salah satu tujuan totok ini adalah mengembalikan posisi rahim yang turun,” ujar Lintang sembari menegaskan, bahwa totok vagina juga bisa meningkatkan kontraksi daerah intim, sehingga membuat hubungan seks menjadi lebih baik dan berkualitas.

Sumber: Nova

Pemijatan bisa dilakukan dengan tangan kering. Namun, pergeseran tangan akan lebih mulus, jika menggunakan minyak pijat atau lotion.

Untuk pijat relaksasi atau sensual, belilah minyak khusus yang dijual di toko-toko perawatan tubuh. Atau gunakan minyak nabati yang ada di sekeliling. Contohnya, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak bunga matahari. Bila dikehendaki, campur minyak itu dengan minyak esensial sebagai pewangi seperti patchouli, sandalwood, ylang-ylang, melati, dan mawar. Untuk memudahkan penggunaan, tempatkan minyak dalam wadah botol dengan tutup flip-flop, bukan dengan tutup putar.

Cara terbaik menggunakannya dalam pijat relaksasi atau sensual adalah dengan menghangatkannya terlebih dahulu dengan menggosok-gosokkannya selama beberapa detik di antara dua telapak tangan pemijat. Atau letakkan botol minyak pijat itu di dalam air hangat selama beberapa menit sebelum digunakan. Minyak dalam keadaan dingin bisa membuat kulit “kaget”.

Oleskan minyak pijat pada setiap bagian tubuh yang akan dipijat saja. Setelah itu, gosok minyak itu di atas kulit dengan tekanan lembut tapi kuat. Setelah pemijatan, minyak yang tertinggal di permukaan kulit dapat dibersihkan dengan handuk.

Pelicin juga dibutuhkan ketika melakukan pijat genital, baik untuk suami maupun istri. Khusus untuk pijat genital istri sebaiknya digunakan pelicin berbahan air untuk mencegah kemungkinan infeksi vagina. Satu lagi yang perlu diingat, bila menggunakan lubrikan berbahan dasar cair, jangan gunakan yang mengandung nonoxynol-9. Bahan ini dapat menyebabkan iritasi. **

Di Harian Jakarta Post awal minggu ini ada sebuah artikel pendek yang mengisahkan ’pencarian’ seseorang terhadap pemijat yang sekualitas para pemijat ’tempo doeloe’. Penulis itu menceritakan betapa neneknya dulu melanggani seorang pemijat yang sanggup membuat sang nenek tertidur pulas di kasur pijat.

Dalam ’pencarian’-nya, sang penulis sempat ketemu seorang pemijat yang tiap sebentar berhenti untuk mengucapkan mantra-mantra yang tidak dimengertinya. Lalu, lima belas menit kemudian proses pemijatan berakhir. “Saya hanya jadi berminyak, tetapi tidak merasa tubuh saya menjadi lebih bugar,” keluhnya. Untunglah, pada akhir ’pencarian’-nya itu ia menemukan seorang pemijat yang juga sekaligus ahli kecantikan (beautician). Setelah dipijat, ia dilulur dan diberi body wax. Lalu, sambil menunggu wax-nya kering, ia mendapat perawatan kuku tangan dan kaki (manicure dan pedicure).

Wah, membaca kisah itu saya jadi penasaran. Di mana sih menemukan pemijat komplet yang sahih seperti itu? Pemijat khas seperti itu tentulah tidak akan memasang iklan di surat kabar dengan kata-kata yang mengandung ’kode’ tawaran-tawaran tersembunyi.

Tanpa harus membuat pengakuan yang berbasa-basi, perlu saya nyatakan di sini bahwa saya adalah penggemar pijat. Ketika di asosiasi kami dibentuk klub golf, saya yang tidak main golf malah mencari teman untuk mendirikan klub pijat. Saya bahkan pernah menulis ’Kiat’ di TEMPO tentang sebuah tempat pijat sahih (legitimate massage) di Jakarta. Begitu senangnya pemilik panti itu, sampai-sampai tulisan saya dibesarkan dan dipajang dalam bingkai di ruang terima tamu panti. Konyolnya, gara-gara itu banyak teman menyangka saya punya saham di sana. Mau juga, sih. Apalagi sekarang sudah buka cabang di Singapura.

Menurut keterangan beberapa teman sesama penggemar pijat, di Jakarta sudah ada beberapa tempat pijat lain yang juga menawarkan pijat sahih. Saya memang belum pernah merasa perlu untuk mencobanya. Di samping sudah puas dengan panti pijat yang telah kami langgani sejak 1985 itu, kami juga punya Bu Ida asal Madura yang biasa dipanggil ke rumah. Sayangnya, Bu Ida ini sudah terlalu banyak klien-nya sekarang. Daftar tunggunya sangat panjang. Kalau Bu Ida sedang kebanyakan klien, terpaksalah kami ke panti.

Mencari tempat pijat sahih memang merupakan pengalaman tersendiri. Yang jelas, jangan coba-coba memanggil tukang pijat ketika menginap di hotel. Di sebuah hotel di Semarang, saya dan istri memanggil dua tukang pijat sekaligus untuk melayani kami. Kedua tukang pijat itu rupanya kecewa ketika menemui kami adalah pasangan suami-istri yang memerlukan pijat sungguhan. Mereka mengira saya perlu petualangan three-in-one. Tentu saja mereka memang tidak bisa memijat. Baru lima menit, kami terpaksa mempersilakan mereka keluar dengan membayar tarif pijat penuh.

Pijat di hotel hanya bisa dilakukan kalau Anda mengenal seseorang di kota itu yang punya langganan pemijat andal. Pemijat itu lalu dikirim ke hotel untuk melayani Anda. Di Bali, misalnya, ada seorang kenalan yang biasa memanggil tukang pijat urat. Wah, Bu Ketut ini pijatannya luar biasa. Bisa membuat yang dipijat merem-melek karena nikmatnya. Kabarnya, beberapa pejabat dan orang kaya Jakarta sudi membayar tiket pesawat terbang untuk mendatangkan Bu Ketut ke Jakarta. Sekarang saya bahkan sudah tahu rumahnya di Sanur, sehingga kalau memerlukannya bisa saya jemput langsung.

Di Thailand sejak beberapa tahun ini mulai populer apa yang disebut temple massage – pijat kuil. Konon, teknik pijat khas ini dikembangkan di lingkungan kuil Buddha di sana. Pijat kuil ini sama sekali berbeda dengan ’Pijat Bangkok’ yang ditawarkan massage parlors di berbagai kawasan hiburan Bangkok. Bila di Patpong sana pijatnya hanyalah merupakan kamuflase terhadap transaksi seks, maka pijat kuil adalah pijat sahih yang perlu sesekali dicoba.

Saya berkenalan pijat kuil ini pertama kali di Hatyai, sebuah kota kecil di Thailand Selatan. Ketika melakukan perjalanan dinas ke sana pada awal 1990-an, kolega bisnis saya menawari tukang pijat yang bagus. Rasanya, dia memerlukan waktu sepuluh menit untuk meyakinkan saya bahwa tukang pijat yang ditawarkannya itu benar-benar legitimate. Waktu itu dia belum menggunakan istilah pijat kuil – satu istilah yang barangkali lebih mudah untuk meyakinkan saya. Ia hanya menggunakan kata pijat tradisional. Padahal, di Indonesia ini pijat tradisional justru berkonotasi mesum.

Ketika ia mengantar pemijat itu ke kamar saya, kecurigaan saya sempat muncul lagi. Perempuan pemijat itu masih tergolong STW (setengah tua), dan tidak jelek. Penampilannya bersih. Benar sahihkah pijat yang dilakukannya?

Ternyata, perkenalan saya yang pertama dengan pijat kuil itu sungguh-sungguh mengesankan. Selama hampir dua jam ia memijat saya dengan berbagai cara dan teknik pijat yang belum pernah saya alami sebelumnya. Hebatnya lagi, begitu banyak variasi pijatnya sehingga tidak ada manuver yang diulang selama proses itu. Caranya ’melipat’ tubuh untuk mengendurkan serta melemaskan urat dan otot merupakan teknik yang sangat khas pijat kuil. Berbeda dengan shiatsu Jepang. Berbeda pula dengan pijat Tionghoa.

Beberapa kuil di Bangkok mempunyai bangsal-bangsal khusus untuk menerima tamu yang ingin dipijat. Kalau Anda jeli mencari, di beberapa bagian kota Bangkok juga dapat dijumpai panti pijat sahih yang mengkhususkan pada pijat kuil. Tidak sulit sebenarnya mencari tempat pijat sahih. Jangan tanya supir taksi. Beri tahu concierge hotel kebutuhan Anda dengan jelas. Tegaskan istilah legitimate massage dan temple massage.

Acid test-nya juga cukup mudah. Penampilan tempat pijat sahih biasanya sederhana – bare necessities. Pasti tidak ada lampu-lampu neon gemerlap. Pasti tidak ada ’akuarium’ tempat memajang gadis-gadis yang dapat dipilih. Otoritas pariwisata Thailand tampaknya juga serius mempromosikan pijat kuil ini sebagai fenomena baru bagi para wisatawan.

Belum lama ini saya ’bertugas’ menjemput seseorang di bandara Don Muang, Bangkok. Karena pesawatnya ditunda hingga satu setengah jam lebih, maka saya manfaatkan waktu untuk memperoleh pijat kaki (foot massage) di sebuah ruko yang berseberangan dengan bangunan terminal. Keputusan itu tidak pernah saya sesali. Selama satu jam penuh telapak kaki hingga betis saya dimanjakan oleh pemijat yang terampil. Herannya, kok bisa satu jam? Padahal, di tempat-tempat foot massage serupa di Bali biasanya tidak lebih dari 20 menit.

Bondan Winarno
– Penulis –
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Harian Suara Pembaruan yang telah menyinggahi banyak tempat di dunia dan mencicipi hidangan khas tempat-tempat yang disinggahinya. (E-mail: bwinarno@indosat.net.id)

Di Malang, di kampung kampung khusunya masih banyak, dan ternyata di Jakarta pun juga ada.. yang sedang trend sekarang ini adalah pijat refleksi

Pijat refleksi termasuk suatu terapi pelengkap atau alternatif berupa pemijatan daerah atau titik refleks pada telapak kaki atau tangan. Namun, umumnya pemijatan dilakukan pada telapak kaki. Alasannya, telapak kaki lebih peka dibandingkan dengan tangan karena tangan lebih sering beraktivitas sehingga berkurang kepekaannya. Di samping itu, telapak kaki lebih luas, dan karena itu jarak antartitik pemijatan lebih jauh. Kalau di tangan titik-titik pemijatan terlalu saling berdekatan, sehingga bagi orang awam lebih sulit dipelajari.Menurut teori refleksologi, titik-titik refleks di telapak kaki berhubungan dengan seluruh organ tubuh, mulai dari kantung kencing, usus, lambung, hati, ginjal, limpa, pankreas, sampai jantung. Bagian atau titik yang jumlahnya tak kurang dari 70 ini tersusun membentuk suatu peta tubuh di kaki. Kaki kanan berhubungan dengan tubuh bagian kanan, dan kaki kiri dengan tubuh bagian kiri. Dengan peta itu, pemijatan yang berhubungan dengan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki. Bukan cuma gejalanya yang dihilangkan tapi juga penyebab gejala itu. Karena pemijatan melalui titik refleks di telapak kaki inilah, maka terapi pijat ini disebut pijat refleksi.Pijat refleksi telah dikenal sejak beberapa ratus tahun lalu dan dipraktikkan oleh orang-orang Cina dan Mesir. Pada tahun 1920-an William Fitzgerald, dokter THT di Connecticut, AS, menemukan pijat ini dan memperkenalkan kepada dunia kedokteran. Ilmu itu lalu dipopulerkan oleh dr. Starr White di Los Angeles. Sementara kita di tanah air mulai mengetahuinya berkat Hedi Masafret lewat bukunya Good Health for The Future.Penyebaran yang mendunia tersebut tentu tak lepas dari manfaat yang bisa diberikan pijat refleksi. Dengan pijat ini stres, nyeri, dan ketegangan bisa diusir. Kekuatan dan kelenturan pikiran, tubuh, dan emosi bisa ditingkatkan. Tidur bisa lebih berkualitas. Restrukturisasi tulang, otot, dan organ dapat dibantu. Cedera baru dan lama bisa disembuhkan. Konsentrasi dan ingatan dapat ditingkatkan. Bahkan, rasa percaya diri dan harmoni bisa disegarkan.Manfaat pijat refleksi juga diakui oleh dr. H. Herman Soesilo, MPH, seorang dokter yang juga pernah menjabat kepala Dinas Kesehatan DKI Jaya. “Pijat refleksi saja sudah merupakan pengobatan tersendiri. Artinya, penyakit bisa disembuhkan hanya dengan pijat refleksi,” ujar dokter yang selama sepuluh tahun belakangan mendalami dan mempraktikkan ilmu dan jurus pijat ini.Kalau suatu titik dipijat dengan tangan atau alat bantu, dan terasa sakit, maka organ yang berhubungan dengan titik itu mengalami gangguan fungsi. “Umpamanya, fungsi hati seseorang kurang baik, maka titik hati pada telapak kaki atau tangan akan terasa nyeri bila dipijat. Organ yang terganggu itu belum tentu sakit, tapi fungsinya agak kurang beres. Boleh dibilang organ itu malas atau kurang baik menjalankan tugas, sehingga mengganggu kesehatan (secara keseluruhan),” jelas dr. Herman. Kalau titik itu dipijat terus secara teratur hingga nyeri tidak terasa lagi, itu pertanda si organ sudah pulih kembali.Ada dua metodeMetode pijat yang berkembang di tanah air berasal dari dua sumber. Metode pertama dari Taiwan, yakni memijat daerah refleks memakai jari tangan. Caranya, dengan menekan buku jari telunjuk yang ditekuk pada zona refleksi. Metode kedua diperkenalkan oleh Benjamin Gramm dengan mempergunakan alat bantu berupa stick kecil untuk menekan zone refleksi seperti dianut dr. Herman dan Yakob, yang juga anggota pertama dari International Association of Natural Healing. Memurut dr. Herman, dengan alat bantu pijatan yang dilakukan bisa lebih kuat, tepat sasaran, dan tidak melelahkan. “Berat juga kalau memakai jari. Apalagi bila dalam sehari ada beberapa orang yang ditangani,” jelasnya. Di ruang praktiknya, dr. Herman mempunyai alat pijat yang terbuat dari kayu dua buah, masing-masing untuk orang dewasa dan anak-anak. Yang besar, untuk orang dewasa, berbentuk V sehingga ergonomis untuk dipegang dalam memijat. “Seperti megang ulek-ulek,” ungkapnya. Sedangkan untuk anak-anak lebih kecil lagi.Bagi para terapis yang memijat dengan jari tangan, saat memijat akan terasa ada semacam butiran-butiran pasir bila pada organ yang dipijat ada kelainan. Sayangnya, tidak terungkap “pasir” itu berasal dari mana. Kalau “pasir” itu sudah tidak terasa kala dipijat, berarti sudah baik. Tentu saja, perbedaan rasa ini tidak dirasakan bila terapis menggunakan alat bantu dalam memijat.Arah pemijatan tidak boleh sembarangan, harus mengarah ke atas menuju jantung, mengikuti arah aliran darah. “Saya menyarankan pasien untuk memakai kaus kaki agar enak sewaktu dipijat dan tidak bikin lecet telapak kaki. Pengurutannya jadi licin,” kata Yakob. Bisa pula dengan mengoleskan minyak. Sementara itu dr. Herman tidak mensyaratkan apa-apa.Kedua metode di atas, dengan ujung jari atau alat bantu, telah berkembang di Eropa dan Amerika. Keduanya sama-sama bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Dengan pijat ini, organ tubuh selalu dibuat siaga atau daya tahannya selalu dalam keadaan prima. Caranya? “Kita harus rutin menjalani pijat refleksi supaya organ dan daya tahan siap terus. Jadi, dengan dipijat terus, organ dirangsang dan dipacu terus,” jelas dr. Herman.Menurut pengalaman dr. Herman, cara ini juga bisa menyederhanakan cara pengobatan. Pijat refleksi bisa membantu dokter yang mau menjalankan pengobatan kedokteran dengan cermat dan langsung mengetahui organ yang kurang baik kerjanya. “Menurut pengalaman dan keyakinan saya, terapi ini bisa disejajarkan dengan pengobatan kedokteran, paling sedikit bisa dijadikan pelengkap ilmu kedokteran,” kata dokter senior ini dengan suara perlahan tapi meyakinkan.Bahkan di Amerika, kerja sama antara dokter dengan ahli pijat refleksi sudah sangat erat. Misalnya, dokter bisa minta dibantu mengecek apakah benar organ tertentu mengalami gangguan. Atau, kalau ahli pijat tidak sanggup menyembuhkan pasien karena penyakitnya terlalu berat, dia bisa mengirimkan pasiennya ke dokter. Jadi di Amerika tidak terjadi persaingan di antara keduanya, karena masing-masing mengakui kemampuan dan kekurangan profesinya. Di AS terapi refleksologi juga terdaftar di dinas kesehatan, dan seorang terapis perlu izin untuk buka praktik.30 menit sekali pijatPijat refleksi bisa diterapkan untuk semua orang, dari bayi sampai orang tua, dan bisa dilakukan semua orang. Siapa saja bisa melakukan pijat sendiri setelah belajar beberapa kali. Namun, kalau yang menjalankan seorang dokter, hasilnya mungkin bisa lebih baik. Sebab, dokter bisa menangani pasien dengan dua cara yang bisa dipadukan dan melengkapi satu sama lain.Saat ini buku penuntun pijat refleksi sudah banyak ditulis, baik oleh perawat, dokter, maupun ahli pijat refleksi. Bukunya juga macam-macam, dari yang ilmiah sampai yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh orang awam. Penganutnya pun dari berbagai macam profesi, dari orang awam sampai dokter hewan.Mengapa mereka menyukainya? Karena manfaat pijat langsung dirasakan. “Saya sendiri melakukan pijat refleksi secara teratur. Paling tidak saya merasa fit atau segar terus,” demikian diakui Yakob maupun dr. Herman.Selain itu, pijat refleksi juga bisa membantu menghilangkan depresi dan penyakit-penyakit emosi lainnya. Buktinya, kaum wanita di Inggris beberapa tahun belakangan mulai banyak mendalami ilmu pijat ini. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Journal of Alternative and Complementary Medicine pada November 1996, para wanita yang menderita stres dan depresi merasa ada perbaikan setelah menjalani terapi pijat refleksi selama 30 menit setiap minggu.Sebenarnya, lama terapi tergantung pada tujuan dan jenis gangguannya. Kalau gangguannya berat, harus dilakukan berulang-ulang sampai rasa sakit pada titik itu hilang. Kekuatan pemijatan tergantung pada toleransi yang dipijat. Terapis memang harus bisa mengira-ngira agar pasiennya tidak terlalu merasa nyeri. Kalau kelihatan kesakitan, tekanan pemijatan dikurangi. Atau, pemijatan dialihkan ke titik-titik yang lain, baru nanti kembali lagi. Penentuan kekuatan pemijatan ini memang perlu dilakukan secara hati-hati. Kalau terlalu kuat, bisa-bisa kena pembuluh darah dan membuat memar. Jika pelaku terapi seorang dokter, tentu ia lebih tahu daerah-daerah yang dilewati pembuluh darah sehingga bisa menghindari tempat itu.Teoritis, terapi ini bisa untuk menyembuhkan segala penyakit, termasuk penyakit infeksi. “Infeksi ‘kan terjadi akibat badan dalam keadaan lemah. Badan tidak sanggup menghadapi kuman. Kalau dipijat refleksi, kesanggupannya dinaikkan. Sebenarnya zaman dulu ‘kan tidak ada obat. Tapi toh orang bisa survive. Artinya, kembali ke orang itu sendiri menggunakan daya tahannya. Nah, daya tahan ini dinaikkan dengan pijat refleksi, karena semua organ jadi dalam keadaan siaga, kerja samanya juga lebih sempurna sehingga efeknya lebih besar untuk melawan serangan kuman,” jelas dr. Herman. Pijat refleksi makin efektif apabila ditunjang dengan asupan makanan yang sehat, cara kebiasaan hidup yang baik, dan cukup berolahraga.Semua orang tentu ingin senantiasa sehat. Berbagai cara untuk mencapainya bisa dipilih. Apabila cara itu tidak berdampak negatif, tak ada salahnya kita mencoba. Tapi, setiap orang tentu saja perlu mengetahui reaksi tubuhnya masing-masing. Kalau suatu terapi dirasakan cocok, bisa diteruskan. Kalau tidak, cukup sampai di sini saja.

SO, do u still choose “pijat” way?

Dikutip dari : antovincent.multiply.com

Laman Berikutnya »