terapi pijat


INILAH.COM, Jakarta – Setiap orang selalu mendambakan wajah ceria, awet muda dan pigmen kulit yang bersinar. Dengan wajah fresh, kita akan tampil lebih percaya diri.

Oleh sebab itu, coba usahakan hidup disiplin. Seperti tidak merokok, jangan terlalu sering begadang, dan hindari makanan berlemak tinggi. Pilihlah makanan berkolesterol rendah.

Lebih baik banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayuran yang mengandung zat hijau daun yang bermanfaat bagi kulit, serta makanan berserat yang dibutuhkan oleh pencernaan.

Kemudian olahraga. Misalnya senam, olahraga pernapasan, renang, dsb. Hindari panas terik matahari secara langsung.

Lalu, hindarilah perawatan secara kimiawi. Usahakan melakukan perawatan secara alamiah atau natural, seperti meramu jamu-jamuan sebagai perawatan dari dalam.

Jangan lupa lakukan cosmetic massage untuk perawatan kulit dari luar.

Cosmetic massage adalah pijatan relaks. Menurut definisi, cosmetic massage adalah pijat/urut yang dilakukan untuk perawatan kulit tubuh (kecantikan).

Pengertian secara umum, cosmetic massage adalah pijat atau urut yang dilakukan dalam membentuk tubuh menjadi baik atau cantik.

Tujuan cosmetic massage adalah untuk membersihkan kulit, menghaluskan kulit dan menjaga kulit agar tidak cepat berkerut, warna kulit wajah cerah dan bentuk tubuh sangat baik.

Selain itu cosmetic massage juga bertujuan mencegah rambut menjadi beruban, memperindah mata, memperbesar payudara dan menjaga bentuknya tetap indah.

Jenis-jenis bentuk pijatannya adalah urut halus (dietal struking) terutama dengan ibu jari dan ujung-ujung jari tangan; gerusan halus (friction) dengan dua jari tangan yang merentang kulit dan satu jari tangan yang menggerus; memukul (tapo te man) dengan ujung-ujung jari tangan; serta skinrolling (melipat kulit) dengan satu tangan, ibu jari, dan jari-jari tangan.

Bagian tubuh yang mendapat gerakan pijat adalah seluruh permukaan dahi, sekeliling rongga mata, pipi, bagian atas dan bawah bibir, pinggiran leher bagian depan, serta payudara dan sekitarnya.

Semua gerakan pijatan dilakukan secara kontinu dan supel agar dapat mengangkat sel-sel kulit mati. Selain itu, gunakan krim herbal dengan baik, tepat, dan teratur. [L1]

Pijat olahraga biasanya dilakukan di lapangan olahraga. Tujuannya untuk membentuk dan memelihara kondisi badan para Olahragawan agar tetap konstan.

Sejumlah bentuk manipulasi yang dilakukan biasanya dengan cara menggosok (eflorase),

memijat (petressage), mengguncangkan (shaking), menggerus (prection), memukul (Tapo te man), dan melonggarkan persendian (chiropraktik).

Sejumlah bagian tubuh yang harus dipijat biasanya tergantung pada posisinya. Pada posisi telungkup biasanya pemijatan berlangsung bagian tubuh di tungkai atas (paha) bagian belakang dan samping, tungkai bawah bagian belakang, telapak kaki dan tumit, bokong, pinggang dan punggung

Pada posisi terlentang bagian tubuh yang biasa dipijat adalah tungkai atas (paha) atas bagian depan dan samping, tungkai bawah bagian depan, punggung telapak kaki dan telapak kaki, lengan atas dan lengan bawah, tangan dan jari-jari, dada, dan perut

Pada posisi duduk, bagian tubuh yang bisa dipijat adalah tengkuk dan bahu, serta bagian kepala

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan praktek pijat:

1. Gosokkan dan urutan selalu mengarah ke jantung (centripothal), tetapi bisa juga ke arah menyamping (centrifugal).

2. Sejumlah gerakkan manipulasi harus dilakukan dengan supel dan kontinu

3. Masing-masing manipulasi dilakukan kurang lebih lima kali tiap-tiap bagian tubuh

4. Dosis untuk masing-masing individu tidak sama, tergantung kondisi pasien.

5. Badan pasien harus benar-benar dalam keadaan rileks (istirahat, lemas, dan bersih)

6. Pasien berpakaian sedemikian minim untuk memudahkan berbagai gerakkan manipulasi

7. Massiuer berpakaian sedemikian rupa yang tidak terlalu sempit, sehingga tidak akan mengganggu pasien.

8. Pada waktu praktek, massieur tidak boleh memakai arloji, cincin, gelang, sarung tangan, kuku harus dipotong pendek, serta memakai kacamata hitam

9. Sebelum dan sesudah melakukan pijat, massiuer harus mencuci tangan dengan carbarol di depan pasien dan mempergunakan handuk kecil untuk menjaga kemungkinan keluarnya keringat massiuer. Hal-hal ini dilakukan untuk menujukkkan kepada pasien bahwa massiuer bekerja dengan tidak meninggalkan syarat-syarat kesehatan dan kebersihan

10. Pergunakan bahan pelicin seperti bedak, minyak, menurut selera pasien, dan digunakan secara efisien mungkin pada bagian tubuh yang akan di pijat.

11. Pijat harus selalu dimulai dan diakhiri dengan manipulasi eflorase.

12. Manipulasi eflorase yang dilakukan pada anggota gerak atas dan bawah, setiap selesai gosokkan tangan kembali ke sikap permulaan melalui jalan yang ditempuh semula, dengan selalu melekat pada kulit.

13. Untuk menjaga kondisi badan massiuer, sebaiknya melakukan senam sekurang-kurangnya dua kali sepekan, dan makanlah yang manis-manis seperti gula merah, permen, dsb.

14. Pada umumnya sikap tangan dan posisi massiuer selalu berada pada posisi berlawanan dengan anggota tubuh yang akan dipijat. [L1]

Pengobatan tradisional biasanya memang menjadi sasaran orang-orang yang mencari alternatif penyembuhan selain medis. Salah satunya adalah pijat tradisional.

Bila Anda sering mendengar tentang beragam pijat dari belahan dunia lain, Anda pasti juga mendengar tentang pijat tradisional asal Thailand. ‘Negeri Gajah Putih’ tersebut memang menyandang reputasi yang cukup disegani menyangkut bidang pelayanan, terutama untuk perawatan kecantikan dan kesehatan.

Apabila pijat tradisional Jepang, shiatsu, menggunakan kekuatan jari untuk memperlancar peredaran darah dan pijatan asal China, Tui-Na, mengutamakan usapan pada tubuh, pijat tradisional asal Thailand lebih diwarnai dengan kepercayaan tradisional holistik.

Perawatan tubuh khas Thailand merupakan bentuk yang unik, menyatukan hatha yoga, acupressure, dan refleksiologi. Pijatan ini sudah menjadi tradisi turun-menurun di Thailand selama kurang lebih 2.500 tahun lamanya.

Pijat tradisional Thailand atau yang dikenal dengan nama siam fusion tersebut merupakan pertemuan antara Timur dan Barat yang melibatkan perenggangan otot ala yoga Thailand sekaligus penekanan pada titik saraf tubuh.

Prosedur awal tidak jauh berbeda dengan prosedur pemijatan lainnya. Kaki Anda direndam terlebih dahulu dengan air hangat, lalu dipijat ringan dengan scrub khusus untuk kaki. Baru kemudian dimulai pemijatan dengan menggunakan teknik rolling pressure (tekanan memutar), yaitu penekanan pada titik-titik tubuh bagian belakang.

Siam fusion sama sekali tidak membutuhkan oil massage (minyak pijat). Pada siam fusion, sang terapis tidak menggunakan jari atau tangan semata untuk memijat, tetapi juga kaki, lengan bagian depan, lutut, dan siku. Pijat tradisional tersebut difokuskan pada peregangan otot dan penekanan titik meridian tubuh untuk melemaskan otot yang kaku.

Menurut Kim Burton Clay, Direktur The Spa Four Seasons Hotel, Jakarta, penggunaan hampir seluruh tubuh sang terapis untuk melakukan perenggangan dan penekanan pada bagian tubuh tersebut menjadi ciri khas pijat tradisional Thailand.

Ia menyatakan bahwa pijat tradisional Thailand tersebut juga berguna untuk penyembuhan. “Awalnya thai massage memang digunakan oleh para pekerja yang bekerja di ladang pertanian. Jadi, sangat cocok untuk meredakan sakit dan kekakuan otot,” jelasnya.

Bagi Anda yang merasa kelelahan akibat olahraga yang terlampau keras ataupun sehabis melakukan perjalanan yang jauh, bisa memanfaatkan pijat tradisional Thailand tersebut untuk memulihkan stamina.

Rempah-rempah yang digunakan dalam pijat ala Thailand pun merupakan rempah-rempah yang memang sudah dikenal dekat di kehidupan masyarakat Thailand, seperti jahe, lemongrass, prai (sejenis akar jahe), dan camphor untuk menghangatkan dan melemaskan otot.

Ada beberapa ritual yang mungkin bisa Anda pilih untuk perawatan tubuh, antara lain thai sen (peregangan otot dengan yoga, penekanan pada titik-titik di tubuh, dan teknik bernapas), siam fusion (perpaduan antara pijat ala Thailand dan penekanan terhadap otot-otot yang kaku), dan samui coconut and herbal fusion (sejenis masker tubuh dengan menggunakan bahan kelapa, anggrek, dan kunyit untuk) yang berguna untuk melakukan eksfoliasi dan memberikan nutrisi pada kulit. Uniknya, tubuh Anda akan dibungkus dengan kulit pisang demi memberikan kesan menyegarkan.

(*/FI/M-2)

Apabila kepala anda secara tidak sengaja membentur sesuatu dan terasa sangat sakit, apa yang anda lakukan? Secara refleks, tentu anda akan langsung mengusap secara perlahan daerah yang sakit tersebut, dan rasa sakit itu secara berangsur-angsur akan menghilang.

Apabila seorang bayi mungil terbangun dan menangis keras di tengah malam, apa yang akan dilakukan oleh sang ibu? Secara naluri sang ibu akan mendekap si bayi mungil dalam kehangatan pelukannya, dan kemudian mengusap lembut punggung dan kepalanya, dan si bayi pun akan merasa nyaman dan berhenti menangis.

Apabila anda melayat ke tempat teman dekat yang sedang berduka karena kehilangan orang yang tercinta, apa yang anda lakukan? Reaksi anda yang pertama adalah anda akan langsung memeluk teman dekat tersebut dengan agak kuat dalam waktu yang agak lama. Sungguh, orang yang berduka itu seperti mendapat kekuatan tambahan untuk menghadapi kedukaannya.

Ketiga hal tersebut di atas cukup untuk menggambarkan hal yang sama, yaitu kekuatan sentuhan yang akan menghasilkan keajaiban sentuhan.Pijat adalah seni untuk memelihara dan memulihkan kondisi kesehatan manusia dengan menggunakan kekuatan sentuhan yang selanjutnya akan menghasilkan keajaiban sentuhan. Karena itu, secara filosofis pijat itu dapat dipandang sebagai rancangan SANG PENCIPTA untuk digunakan manusia dalam hidupnya. Bukankah sentuhan itu merupakan bagian dari naluri manusia?

Pernahkah anda mengalami diare, muntaber, atau keracunan makanan? Berapa lama anda harus menderita, bagaimana penanganan medis yang anda alami, dan seberapa efektivitasnya? Yang dapat saya sampaikan, dalam menghadapi kasus yang sama, anda langsung mengalami kesembuhan setelah anda dipijat dengan tepat dan benar. Apakah saya tergolong manusia yang sakti? Sama sekali tidak. Saya hanya menggunakan kekuatan sentuhan yang selanjutnya akan menghasilkan keajaiban sentuhan tersebut.

Pada dasarnya, tidak ada makanan yang kita makan sehari-hari yang benar-benar steril, termasuk seperti yang dihidangkan kepada seorang Presiden. Begitu kontak dengan udara, maka jutaan mikroorganisme, termasuk yang sangat patogenik, akan mengkontaminasi makanan. Mengapa kita tidak secara otomatis jatuh sakit? Itu karena tubuh manusia mempunyai mekanisme alami yang begitu rumit dan sekaligus sangat efektif untuk mengatasi mikroorganisme patogen tersebut. Namun, karena berbagai sebab, mekanisme alami ini dapat terganggu, dan kita pun akan jatuh sakit. Yang saya lakukan dalam berbagai terapi hanyalah menstimulasi dengan pijatan, dengan cara yang tepat dan benar tentunya, sehingga mekanisme alami dalam tubuh pasien itu bekerja secara optimal, yang selanjutnya secara maksimal akan memulihkan kondisi kesehatan pasien.

Secara sadar ataupun tidak, kita sering membiarkan mekanisme alami itu mengalami kerusakan. Paparan udara berpolusi berat, gaya hidup yang tidak sehat, makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya, rokok dan alkohol, dan sebagainya, sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Dalam terapi medis, puluhan dan bahkan ratusan jenis obat sudah menjadi pilihan dan keharusan untuk digunakan. Padahal, selain sering tidak memberi solusi yang memuaskan, efek samping obat sungguh mengerikan, terutama untuk jangka panjang. Saya percaya, hal-hal tersebut di atas mempunyai andil bagi menurunnya kondisi kesehatan kita secara umum, yang antara lain ditandai dengan rusaknya organ penting seperti ginjal dan hati yang berhubungan erat dengan proses netralisasi racun dalam tubuh.

Saya sangat meyakini, tubuh manusia itu tercipta dengan kelengkapan yang sangat luar biasa sempurna. Kalau kita merusaknya, sengaja ataupun tidak, itu mutlak karena kebodohan kita. Kalau saya tertarik untuk menekuni profesi saya, itu terdorong karena satu keyakinan, dengan penggalian yang terus-menerus, banyak hal-hal baru yang dapat dihasilkan dari kekuatan sentuhan yang dapat menghasilkan keajaiban sentuhan. Ingat, sentuhan itu merupakan bagian dari naluri manusia. Tubuh manusia itu tentu tahu apa yang terbaik yang dibutuhkannya.

JOHANES LUNG

Cerdaslah dalam segala hal, karena kebodohan akan membawa kemalangan. Jagalah kesehatan anda dengan cara cerdas, sebab kesehatan adalah harta yang sangat berharga dalam hidup.

Sumber : http://anybodyhappy.com/mengapa1.html

alam terapi medis, puluhan dan bahkan ratusan jenis obat sudah menjadi pilihan dan keharusan untuk digunakan. Padahal, selain sering tidak memberi solusi yang memuaskan, efek samping obat sungguh mengerikan, terutama untuk jangka panjang. Saya percaya, hal-hal tersebut di atas mempunyai andil bagi menurunnya kondisi kesehatan kita secara umum, yang antara lain ditandai dengan rusaknya organ penting seperti ginjal dan hati yang berhubungan erat dengan proses netralisasi racun dalam tubuh.

Saya sangat meyakini, tubuh manusia itu tercipta dengan kelengkapan yang sangat luar biasa sempurna. Kalau kita merusaknya, sengaja ataupun tidak, itu mutlak karena kebodohan kita. Kalau sa

Kapanlagi.com – Terapi pijat dengan cara totok atau jarum sudah biasa dan telah sering didengar di masyarakat bagi masyarakat yang biasa menggunakan pengobatan alternatif.

Namun berbeda dengan pemijat lainnya Marsuyono warga Kalipuro, Banyuwangi memiliki terapi pijat lain yakni dengan menggunakan aliran listrik dan peralatan bengkel.

Dengan menggunakan dua buah kunci ring 12 yang dialiri listrik, Marsuyono menjalankan pekerjaannya sehari harinya sebagai tukang pijat tradisional di Yayasan Al Hikam, demikian dilaporkan dari Banyuwangi.

Profesi bapak beranak dua ini telah ditekuni selama 10 tahun. Dalam terapi pemijatan ini pasien dilarang menyimpan atau membawa barang barang logam untuk menghindari hubungan arus pendek.

Sebelum terapi dilakukan pasien dipijit secara khusus dengan menggunakan minyak pijat hingga seluruh tubuhnya terasa lemas. Setelah tubuh terasa lemas proses pemijatan dengan strum listrik dan alat bengkel dimulai.

Dalam proses ini pasien dan pemijat sama sama menginjak salah satu kunci ring yang telah dialiri listrik.

Tanpa merasakan setrum tangan Marsuyono yang telah dialiri aliran listrik kemudian menekan bagian tubuh si pasen.

Tidak jarang si pasien mengerang menahan rasa sakit saat tangan Marsuyo yang dialiri listrik mulai menyentuh bagian tubuh yang terasa sakit.

Proses ini dilakukan selama lima belas hingga 30 menit tergantung penyakit pasien.

Menurut Marsuyono terapi pijat dengan aliran listrik dan kunci ring mampu melancarkan peredaran darah pasien hingga kembali normal, dengan cara tersebut maka sakit si pasien akan sembuh dalam waktu singkat.

Sukoto salah satu pasien mengungkapkan terapi pijat dengan strum dan kunci ring merupakan barang baru bagi dirinya. Namun dibanding terapi pijat lainnya pijat ini lebih merasakan kesembuhan dan kebugaran.

“Selain mampu menyembuhkan penyakit diabetes terapi pijat tersebut juga mampu menyembuhkan penyakit lainnya seperti migran dan pegal-pegal,”tegasnya.

Hal yang sama juga di tegaskan oleh Bagiono pencipta metode pijat listrik, bahwa aliran listrik memiliki energi khusus yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan manusia.

Dengan melakukan terapi aliran listrik maka peredaran darah akan selalu lancar sehingga pasien akan selalu nampak sehat dan bugar. (*/cax)

Sumber : http://www.kapanlagi.com/h/0000173354.html

THAI THERAPEUTIC TREATMENTS“Nerve & Energy realignment”

A Thai Massage therapeutic treatment combines the Eastern knowledge of Acupressure, Yoga, Reflexology and Nerve touch with techniques similar to some Western physiotherapies such as: Mayo fascia, Trigger point, Chiropractic and others.The combination of energetic and physical work from both the East and the West is a unique characteristic that makes of Thai Massage one of the most thorough treatments.Working along the meridians – energy channels where the chi, or vital force runs – with a combination of acupressure, joint manipulations, yoga stretches and adjustments, Valentina not only releases knots, tension and energy blockages created by physical, mental and emotional stress, but actually drains the sick, unhealthy, stagnant energy out of the body, through the meridians, leaving the receiver free and energized! This technique, that Valentina learnt from Master Poo, is also called “Nerve and Energy realignment” and it is considered one of the deepest, most thorough and complete full body treatments.

BENEFITS OF THAI MASSAGE

By removing the obstructions that cause illness, Thai Massage offers multiple, holistic and integral benefits including the following;

  • Releases tense muscles and knots
  • Increases flexibility and joint mobility
  • Acts as a lymphatic clenser
  • Eliminates toxins in the system
  • Assists postural alignment
  • Increases body awareness
  • Stimulates internal organs
  • Improves neurological functioning & vitality
  • Relieves tension and stress
  • Helps healing long term injuries
  • Balances the energy flow through the body
  • Helps strengthen the immune system
  • Induces deep relaxation
  • Calms the mind

Anda bisa melakukan pemijatan refleksi sendiri. Untuk itu siapkan diri dan duduklah dengan santai. Pijatan yang menimbulkan rasa sakit pertanda ada gangguan pada suatu organ. Makin terasa sakit, katanya, makin baik. Tapi tentu jangan sampai kebablasan sampai pucat muka. Itu berarti sudah melampaui daya tahan Anda.

Bagi yang berusia muda, pemijatan biasanya hanya perlu dilakukan beberapa kali. Untuk yang berusia tua umumnya butuh waktu yang lebih lama agar bisa sembuh.

Ada beberapa pegangan dalam melakukan pemijatan:

  1. Bila sakit mendadak, seperti sakit jantung kambuh atau sakit kepala, Anda boleh langsung memijat zonenya.
    • Bila mendapat kecelakaan atau baru operasi, segera dipijat zone refleksinya untuk memperlancar sirkulasi darah, sehingga luka cepat sembuh.
    • Borok yang sulit sembuh atau luka yang mengeluarkan nanah juga bisa ditanggulangi dengan dipijat zonenya.
    • Setiap terjadi perubahan cuaca, bekas luka biasanya menjadi sakit. Pijatlah zonenya agar peredaran darah lancar.
  2. Dalam keadaan normal, pemijatannya dilakukan sebagai upaya pemeliharaan.

Disarankan, tiap zone sebaiknya dipijat sekitar 5 menit. Bila terasa sakit, pemijatan boleh lebih lama. Setiap hari lamanya sekitar 30 menit untuk membantu kesehatan. Umpamanya kelenjar adrenalin, ginjal, saluran kencing, kandung kencing masing-masing 5 menit; kepala dan leher masing-masing 3 menit; tiga daerah refleksi kelenjar masing-masing 2 menit; daerah refleksi lainnya yang peka 1 – 2 menit.

Yang juga perlu diperhatikan adalah sepatu yang Anda pakai sehari-hari. Sebaiknya tidak memilih sepatu yang terlalu sempit hingga mengepres kaki. Jangan korbankan kaki demi memperoleh kesan estetik saja. Sepatu yang lancip kepalanya dan mengepres kaki bisa menyebabkan berbagai macam keluhan. (*/)

Dikutip dari : indomedia.com, intisari

DALAM banyak kasus, pengobatan tradisional seperti pijat refleksi, akupuntur dan pengobatan dengan tenaga dalam tidak menjanjikan kesembuhan instan. Prosesnya membutuhkan ketekunan pasien berobat secara rutin atau melakukan latihan-latihan pernapasan sendiri.
Namun, pengobatan dan perawatan kesehatan dengan metode ini, meski punya keterbatasannya sendiri, lebih aman karena tidak ada bahan asing yang dimasukkan ke dalam tubuh. Kita tidak mampu menyembuhkan semua penyakit. Metode ini punya keterbatasan, dan untuk hal ini kita selalu jujur,” ujar refleksolog Robert The di Jakarta, “Tetapi apakah ada sistem pengobatan absolut, yang bisa menyembuhkan semua jenis penyakit?”

Jenis penyakit yang tidak bisa ditangani dengan metode refleksologi terutama adalah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan genetika, penyakit yang sudah pernah dioperasi dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus.

“Kalau sudah pernah dioperasi syaraf motoriknya sudah dibuang dan kita tidak bisa masuk karena metode kita bersifat tidak langsung, melalui syaraf,” ujar Robert yang sudah praktik sekitar 10 tahun itu.

“Kita juga tidak bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus. Tetapi metoda pengobatan Barat pun tidak bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus? Yang bisa dilakukan adalah menguatkan kondisi tubuh pasien agar bisa melawan virus itu.”

Pijat melalui zona refleks akan membuat peredaran darah dan organ-organ tubuh yang berkaitan dengannya menjadi lebih baik karena zona refleks merupakan titik-titik syaraf yang satu sama lain berhubungan meski tidak berdekatan. Ia ditemukan di seluruh tubuh, namun zona refleks terbaik berada di bagian kaki.

Peredaran darah pada setiap organ tubuh sangat penting karena ia merupakan medium yang membawa nutrisi (substansi anabolik, oksigen, hormon, antibodi, juga kotoran katabolik). Semakin baik peredaran darah, lebih cepat proses penyembuhannya.

“Organ tubuh itu ibaratnya mesin mobil, yang selalu butuh perawatan. Salah satu upaya merawatnya adalah dengan pijat refleksi,” ia menyambung, seraya menambahkan, beberapa dari pasiennya berprofesi sebagai dokter. Beberapa pasiennya juga merupakan pasien lama, yang masih terus memelihara kesehatannya melalui pijat refleksi.

“Pijat refleksi baik untuk memelihara kondisi kesehatan tubuh dibanding minum obat, karena hampir tidak ada risikonya,” ujar Dewi. “Saya juga menjadi semi vegetarian. Paling tidak, saya tidak lagi makan daging merah,” ujar perempuan yang tampak segar pada usia yang katanya “Sudah mendekati 40.”

Calon pasien harus mendaftarkan diri seminggu di muka, dengan hari dan jam yang sudah ditentukan, dilayani empat refleksolog dan waktu pijat sekitar satu setengah jam. “Paling banyak seorang refleksolog bisa memijat empat pasien sehari. Saya sendiri membatasi tiga saja. Itu pun sudah sangat capai,” ujar Pak Harto, salah satu refleksolog yang bekerja bersama Pak Robert.

***

DENGAN kemauan sendiri dan tanpa paksaan setuju menjalani pengobatan dengan akupuntur, untuk itu kami tidak akan menuntut secara hukum, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari metode pengobatan ini yang sedang dalam tingkat penelitian.

Surat pernyataan ini yang diberlakukan bagi pasien di Poli Akupuntur Jalan Indrapura Surabaya. Tujuannya mencegah hal-hal negatif sehubungan dengan metode pengobatannya, meski sampai sekarang belum ada pasien yang mempermasalahkannya. Selain itu pasien harus ada yang mendampingi selama proses pengobatan berlangsung.

Poli pengobatan tradisional menggunakan tusuk jarum yang dialiri arus listrik ini dalam sehari dikunjungi 40-70 pasien. Waktu pengobatan per pasien sekitar 15-20 menit dengan pemasangan jarum sedikitnya pada enam titik. Keluhan pasien antara lain kesemutan, nyeri, darah tinggi, darah rendah, dan linu pada lutut yang biasanya menyerang mereka yang berusia 40 tahun ke atas.

“Sakit pinggang saya sembuh setelah berobat 12 kali atau satu paket,” ujar Ny Budiarto (43). Selama ini Ny Budiarto merasakan nyeri pada pinggang. “Sudah banyak dokter yang saya datangi, tetapi tetap saja kambuh. Jadi saya tusuk jarum,” lanjut Ny Budiarto yang kini melakukan terapi pengurangan lemak.

Hal serupa juga dialami Drg Sukarsih (47), penderita diabetes mellitus. Sebulan terakhir ini ia merasakan seluruh kaki dan tangannya sering kesemutan. Ia memilih tusuk jarum atas anjuran temannya. “Baru lima kali terapi, tetapi kesemutan di kaki dan tangan sudah hilang. Kadar gula saya juga mulai normal,” ujarnya.

Selain poli akupuntur, poli tenaga dalam juga banyak dikunjungi pasien, yang umumnya mengeluh linu pada bagian tertentu, osteoatritis, komplikasi berbagai penyakit, hipertensi dan stroke.

Mereka umumnya kondisi mereka saat datang sudah kritis, sehingga banyak syarafnya yang mati. Pengobatan dilakukan selama 30-45 menit, dan tidak semata-mata tergantung pada pengusada, karena pasien juga terlibat dalam olah napas. Poli tenaga dalam ini, menurut dr Sulistyawati, saat ini dilayani tiga pengusada.

Teknik pengobatan mengandalkan pernapasan ini memang abstrak dan sulit diteliti, karena menggunakan konsentrasi dan doa, dua hal sering ditanyakan “keilmiahan”-nya, meski pembuktiannya tidak terlalu sulit. Pengusada Adi Wijaya (74), misalnya, dalam dua tahun terakhir ini berhasil mengobati 500 pasien.

Menurut dia, saat melakukan terapi, selain ia sendiri khusuk berdoa, kepada pasien disarankan menarik napas secara teratur dan berkonsentrasi agar kesembuhan lebih cepat dirasakan. “Saya mengkonsentrasikan diri saya pada bagian tubuh pasien yang sakit sambil terus berdoa agar konsetrasi tidak terganggu,” kata Adi.

Semua pengusada mengawali proses pengobatan dengan doa. Misalnya batuk dan sesak, setelah berdoa sekitar 15 menit, secara pelahan dengan pernapasan teratur membayangkan bagian paru yang sakit. Konsentrasinya ditujukan pada bagian itu.

Sambil terus berzikir dibarengi doa pasien sesuai agama atau kepercayaannya, keduanya saling mendukung dalam pengobatan tenaga dalam ini. “Teknik pengobatan ini mudah ditularkan kepada orang lain, terutama bagi yang berbakat,” kata dr Sulistyawati yang tengah mendalami olah napas untuk menjadi pengusada.

Adi sendiri sebelum menjadi pengusada sempat menderita flek pada paru pada tahun 1993, dan sembuh setelah berobat dengan tenaga dalam. Meski dinyatakan sudah sembuh ia melanjutkan latihan olah pernapasan selama 12 hari. Saat itu ia sudah berhasil menyembuhkan anggota keluarganya yang kena flu.

Selama itu pula ia berlatih olah pernapasan dua kali seminggu. Pada tahun 1996 ia kembali memeriksakan penyakitnya dan dinyatakan sembuh total oleh dokter di Rumah Sakit Umum Daerah dr Sutomo.

Menurut Sulistyawati, meski hasil penelitian terhadap keampuhan pengobatan tenaga dalam belum memuaskan, tetapi peminatnya sudah banyak. Sikap para dokter yang memandang sebelah mata teknik pengobatan yang abstrak ini tidak menyurutkan minat penderita untuk melakukan terapi tenaga dalam.

***

DENGAN doa pula Ki Tjipto Pringgodani (53) di Semarang melakukan spesialisasi pengobatan untuk penyakit hepatitis yang tak pernah sepi pasien. Seperti diketahui, penyakit ini belum ditemukan obatnya dalam ilmu pengobatan modern.

Untuk mengobati hepatitis A, B dan C, Ki Tjipto menggunakan bahan dari berbagai jenis tumbuhan yang diramu seperti jamu. Namun, jamu ini belum mampu mengobati pasien tanpa penyaluran energi serta doa yang dipanjatkannya.

“Jamu hanya berfungsi sebagai medium penyaluran energi melalui doa yang saya panjatkan khusus untuk kesembuhan pasien,” ujarnya. Karena itu, ia tidak bisa memroduksi jamu untuk diperdagangkan bebas sebagaimana jamu-jamu lainnya.

Karena ada unsur doa dan energi yang disalurkan itu pada setiap pasien, maka ramuan yang dibuat oleh setiap pasien pun berbeda, dan hanya bisa digunakan oleh pasien yang memesan atau yang datang berobat kepadanya.

Produk jamu Ki Tjipto terbuat dari bahan pronojiwo, bangle, dlingo, cengkeh hutan, kitolot, biji dan akar pinang, bunga kelapa, akar beringin, batang kamboja putih dan bahan lainya termasuk sarang burung walet.

Perhatian Ki Tjipto pada penyakit hepatitis muncul ketika ia berkunjung ke Eropa pada tahun 1993 dan tahun 1996. Waktu itu ia melihat banyak penderita hepatitis B dan C pada usia muda yang divonis mati, karena tidak mungkin tertolong setelah penyakitnya berkembang menjadi sirosis (pengerasan hati) dan hepatoma (kanker hati). Kemudian ia tahu biaya tes dan pengobatan penderita hepatitis sangat mahal dan tidak terjangkau banyak orang.

Kemampuan mengobati diperoleh Ki Tjipto dari almarhum pamannya yang katanya pernah menjadi tabib di Keraton Yogyakarta. Ia ikut pamannya sejak kelas V SD, mulai belajar dan bertugas mencari bahan jamu. Ia pun ditugasi meramu bahan jamu sambil mendalami ilmu-ilmu pengobatan. Namun, ia juga harus menjalani ketentuan untuk memperkuat ilmu batinnya.

Ki Tjito sendiri sebenarnya punya pengalaman pribadi dengan hepatitis. Istrinya pada tahun 1972 menderita hepatoma dan sembuh dengan pengobatan yang ia lakukan. Penderitaan sama dialami Ratna, salah satu pasiennya saat ini. Karyawati di Semarang itu divonis menderita hepatitis B. Karena tak mampu berobat secara medis, ia mencoba berobat kepada Ki Tjipto.

Untuk itu ia hanya membayar Rp 150.000 dan memperoleh obat untuk 30 hari. Setelah pengobatan pertama sebulan kemudian, ia kembali melakukan tes. Jika pada tes awal dinyatakan HBsAG positif, pada tes kedua, sudah negatif.

Akan tetapi, tampaknya ada satu hal yang harus diingat kalau memilih metode pengobatan seperti ini; yakni sugesti akan kesembuhan. Kekuatan sugesti dari diri sendiri sebenarnya merupakan kekuatan sangat ampuh yang menyembuhkan.

***

BEBERAPA tahun terakhir ini, beberapa dokter mulai memperkenalkan obat tradisional, khususnya untuk kanker, seperti Yayasan Wisnuwardhana Surabaya, melalui Klinik Pengobatan Alternatif Kanker Terpadu Prof dr Asmino.

Menurut Ketua Yayasan Prof Dr dr Roem Soedoko, kepada pasien diberikan obat tradisional dan ekstrak tulang rawan ikan hiu, atau fitofarmaka atau melalui tusuk jarum dan tenaga dalam.

Dengan pengobatan alternatif, klinik ini bisa menekan ongkos perawatan. Roem Soedoko mencontohkan, untuk perawatan chemoterapi, seorang penderita kanker payudara membutuhkan biaya berjuta-juta untuk sekali suntik. Suntikan harus dilakukan beberapa kali dan tak jarang dalam perkembangannya harus disinar atau dioperasi.

Di Amerika Serikat, 60 persen penderita kanker melakukan pengobatan alternatif di samping penyembuhan secara medik, yang menghabiskan biaya sampai puluhan milyar dolar setahun. (eta/dth/mh)

Sumber : kompas.com

RamuRacik – Pijat refleksi bisa diterapkan untuk semua orang, dari bayi sampai orang tua, dan bisa dilakukan semua orang. Siapa saja bisa melakukan pijat sendiri setelah belajar beberapa kali. Namun, kalau yang menjalankan seorang dokter, hasilnya mungkin bisa lebih baik. Sebab, dokter bisa menangani pasien dengan dua cara yang bisa dipadukan dan melengkapi satu sama lain.

Saat ini buku penuntun pijat refleksi sudah banyak ditulis, baik oleh perawat, dokter, maupun ahli pijat refleksi. Bukunya juga macam-macam, dari yang ilmiah sampai yang sederhana, sehingga mudah dimengerti oleh orang awam. Penganutnya pun dari berbagai macam profesi, mulai orang awam sampai dokter hewan.

Mengapa mereka menyukainya? Karena, manfaat pijat langsung dirasakan. Selain itu, pijat refleksi juga bisa membantu menghilangkan depresi dan penyakit-penyakit emosi lainnya. Buktinya, kaum wanita di Inggris beberapa tahun belakangan mulai banyak mendalami ilmu pijat ini. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Journal of Alternative and Complementary Medicine pada November 1996, para wanita yang menderita stres dan depresi merasa ada perbaikan setelah menjalani terapi pijat refleksi selama 30 menit setiap minggu.

Sebenarnya, lama terapi tergantung pada tujuan dan jenis gangguannya. Kalau gangguannya berat, harus dilakukan berulang-ulang sampai rasa sakit pada titik itu hilang. Kekuatan pemijatan tergantung pada toleransi yang dipijat. Terapis memang harus bisa mengira-ngira agar pasiennya tidak terlalu merasa nyeri. Kalau kelihatan kesakitan, tekanan pemijatan dikurangi. Atau, pemijatan dialihkan ke titik-titik yang lain, baru nanti kembali lagi.

Penentuan kekuatan pemijatan ini memang perlu dilakukan secara hati-hati. Kalau terlalu kuat, bisa-bisa kena pembuluh darah dan membuat memar. Jika pelaku terapi seorang dokter, tentu ia lebih tahu daerah-daerah yang dilewati pembuluh darah sehingga bisa menghindari tempat itu.

Secara teoretis, terapi ini bisa untuk menyembuhkan segala penyakit, termasuk penyakit infeksi. Infeksi bisa terjadi akibat badan dalam keadaan lemah. Badan tidak sanggup menghadapi kuman. Kalau dipijat refleksi, kesanggupannya dinaikkan. Sebenarnya, zaman dahulu tidak ada obat. Tapi, mereka orang bisa survive. Artinya, kembali ke orang itu sendiri untuk menggunakan daya tahannya.

Nah, daya tahan ini dinaikkan dengan pijat refleksi, karena semua organ jadi dalam keadaan siaga, kerja samanya juga lebih sempurna sehingga efeknya lebih besar untuk melawan serangan kuman.

Pijat refleksi makin efektif apabila ditunjang dengan asupan makanan yang sehat, cara kebiasaan hidup yang baik, dan cukup berolahraga. Semua orang tentu ingin senantiasa sehat. Berbagai cara untuk mencapainya bisa dipilih. Apabila cara itu tidak berdampak negatif, tak ada salahnya kita mencoba. [FYT]

Sumber : ramuracik.com

Bayu Satriyo Utomo (28) mengaku terbiasa memijat sejak kecil. Menurutnya, tujuan pijat adalah menormalkan fungsi organ tubuh. Dari situlah gangguan penyakit bisa disembuhkan.
Banyak literatur atau bacaan kesehatan yang membenarkan bahwa pijat bisa membuat tubuh kebal dan segala macam penyakit. Begitu pendapat Bayu Satnyo Utomo yang biasa dipanggil Bayu. Efek utama yang dirasakan setelah pijat adalah perasaan bugar kembali. Nah, secara psikis, perasaan bugar bisa bermanfaat untuk menghalau sakit. Menurut pemijat yang beralamat di kawasan Kuningan, Jakarta ini, salah satu kegunaan pijat adalah untuk membuat tubuh rileks dan bugar. Dengan begitu, diyakini tidak ada ketegangan dalam tubuh yang bisa memicu timbulnya beragam penyakit.

Urat Mrungkel

Bayu meyakini salah satu sumber penyakit dalam tubuh adalah karena jalur peredaran darah (urat) dan beberapa simpul saraf mengeras atau membeku (mrungkel).
Apabila dibiarkan, urat yang mrungkel akan mengganggu sistem beberapa organ dalam tubuh. Karena itu, dalam memijat, Bayu memulainya dengan memecahkan gumpalan dan bekuan simpul saraf atau jalur peredaran darah tersebut. Baru setelah itu ia melakukan pemijatan yang tujuannya, antara lain, untuk rileksasi.

Pemecahan pembekuan darah ala Bayu tersebut sebenarnya bisa menggunakan tangan saja, yaitu dengan cara memukul-mukul bagian tubuh yang terasa pegal. Namun, bagi Bayu, tangan saja tidaklah cukup optimal. Karena itu, dia memerlukan beberapa alat bantu.

Bila Anda suatu waktu dipijat oleh Bayu, jangan kaget dengan alat-alat yang dibawanya. Alat yang jumlahnya kurang lebih 25 jenis dan selalu dibawa ke mana pun ia pergi itu memang terdiri dan beragam bentuk. Ada yang seperti palu untuk melunakkan daging, ada yang seperti batok kelapa, dan ada yang mirip peluru berukuran besar.

Bayu mengaku tidak tahu bagaimana gagasan dan proses pembuatan alat itu datang. Ia cuma merasa seperti ada yang menggerakkannya untuk membuat alat-alat tersebut. “Seperti ada yang membisiki saya untuk membuat alat. Apa saja bahannya, dari batang pohon jambu yang sudah mati atau kayu saja sudah cukup. Semuanya bisa dijadikan alat bantu,” ungkap pria kelahiran Probolinggo, Jawa Timur ini.

Memang, walaupun tidak mengerti bagairnana prosesnya, alat-alat itu bisa maksimal digunakan olehnya. Seperti ketika Bayu sedang menangani pasiennya, pada sekujur badan pasiennya tampak semburat dan bilur merah yang menurut Bayu adalah pertanda alur peredaran darah dan simpul saraf yang mrungkel, (demikian istilah Bayu) sudah kembali lancar. Setelah lancar, pemijatan untuk rileksasi sudah bisa dimulai.

Ditambahkan oleh Bayu, proses pemecahan bekuan darah dan saraf tersebut bisa memakan waktu sekitar 20 menit untuk hasil yang maksimal. “Biasanya, bila sudah lan-car kembali aliran darahnya, mudah untuk proses pemijatan. Istilahnya tinggal menyelesaikan saja,” ujarnya.

Tidak Harus Dipijat

Namun, tambah Bayu, tidak semua pasien akan dipijatnya. Alasannya, tidak semua pasien memiliki daya tahan sama, sehingga bila ada keluhan yang menurutnya tidak bisa dipijat, ia akan mengatakannya terus terang.
“Sebab, sekarang ’kan suka ada yang bilang, kalau pas dipijat sakit, itu tandanya penyakitnya sedang diobati. Sebenarnya itu pemahaman yang salah. Bahkan saya menyetujui pendapat dokter, penyakit seperti stroke, asam urat, dan rematik tidak boleh dipijat. Dengan catatan, bila yang memijat tidak paham,“ katanya.

Karena pijat adalah sarana untuk menormalkan peredaran darah dan simpul saraf, sehingga membantu kerja dan sistem organ tubuh manusia, Bayu melakukan pemijatan itu dengan penuh kehati-hatian dan pertimbangan. Kehati-hatian itu pula yang rnenyebabkan Bayu tidak menyediakan ramuan apa pun untuk diberikan kepada pasiennya.

“Saya bukan dokter, itu yang selalu saya pegang teguh. Karena bila terjadi apa-apa dengan pasien, fatal akibatnya,” ucapnya.

Bila ada pasien yang memaksa minta diberi sesuatu, menurut Bayu, itu adalah rasa sugesti yang berlebihan. Untuk meluruskan kesalahpahaman yang mungkin terjadi, Bayu lebih senang memberikan bekal doa saja, “Sebagai umat beragama yang percaya penuh atas kehendak-Nya, kita juga wajib percaya bahwa sembuh, sakit, hidup, dan mati adalah Tuhan yang menentukan.”

Selain merupakan bagian dari penyembuhan, dengan doa orang bisa merasa tenang dan rileks. Jadi sebelum mengalami pemijatan, diyakini oleh Bayu, secara mental, mereka sudah merasa seperti diobati.

Merasa Bersyukur

Bagi Anda yang baru kenal Bayu Satriyo Utomo, barangkali akan muncul rasa ragu mengingat sosok yang terhitung masih muda usia itu memiliki keahlian yang berguna bagi banyak orang.
“Justru bagi saya itu adalah sebuah beban berat karena berurusan dengan nyawa banyak orang. Salah sedikit saja saya bertindak, panjang urusannya,” tutur bapak satu anak ini.

Diakuinya, sejak kecil dia memang bercita-cita ingin menolong orang. Sejalan dengan pertambahan usia, bakat dan anugerah berdatangan menghampirinya. “Dari kecil saya sudah sering memijat, entah itu diminta orangtua atau guru mengaji. Saya sendiri sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara mungkin bisa dibilang penurut. Ringan tangan membantu orang lain,” katanya.

Setelah menamatkan pendidikan di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, tahun 1998, ternyata dorongan untuk berbuat baik semakin besar. Usai berkelana menimba ilmu pijat di berbagai tempat mulai dari Malang, Surabaya, dan Jakarta, Bayu mengaku tidak goyah menekuni profesi yang dianggapnya mulia itu.

Ketika ditanya keinginan untuk main sinetron mengingat tampangnya yang lumayan keren, Bayu cuma tertawa kecil. Baginya, setiap pekerjaan adalah usaha mulia dan terhormat. “Bukan berarti saya menolak ya, tapi mungkin tidak pede saja,” ujarnya dengan tersenyum. @ Suharso Rahman/Senior

« Laman SebelumnyaLaman Berikutnya »